![]() |
Menanamkan Tauhid Pada Anak
Tauhid adalah suatu hal dasar yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Dengan adanya tauhid dalam hatinya, maka seseorang telah meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah.
Oleh karena itu, sebagai orangtua kita wajib memberikan pemahaman mengenai tauhid pada anak. Tentunya dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak. Seperti yang dikutip dari rumah-benqi.net-MasyaAllah, tugas besar bagi orangtua untuk mengenalkan tauhid pada anak-anak.
Tauhid yang menghujam kedalam dada anak-anak. Tauhid yang menjadi landasan berpikir dan bertindak anak-anak kelak.
Firman Allah SWT,
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
Tauhid ibarat pondasi dimana diatasnya akan dibangun ibadah-ibadah, tiang-tiang agama, yang akan membentuk akhlak dan karakter. Maka itu, penanaman tauhid harus sejak dini. Pembiasaan ibadah juga harus sejak dini.
Menurut Imam Al Ghazali, menanamkan tauhid melalui tahapan berikut ini :
1. Al Hifdz (Menghafalkan)
Tahapan yang pertama ini adalah dengan menghafal biasanya dengan cara
mentalqin, yaitu membacakan berulang-ulang hingga anak hafal dan bisa
mengucapkannya. Tahapan pertama ini bisa dilakukan sejak dini yaitu sejak anak bisa
berbicara. bila sudah hafal, lalu masuk ke pemahaman. Semua harus berurutan,
bukan berbarengan. Ketika anak sudah hafal, cobalah memahami secara perlahan.. kalau belum hafal, jangan lanjut ke pemahaman. Kalau
bisa orangtua ikut menghafal bersama anak. Jadi belajar bersama
membentuk ketauhidan yang benar sekeluarga. Meyakini tauhid dan mengerjakan ibadah secara tawakal, dapat menguatkan satu sama lain
2. Al Fahm (Memahami)
Tahapan yang kedua ini adalah tentang dengan membiasakan anak dengan aktifitas ibadah seperti sholat, tilawah Al Qur'an dan tafsirnya, duduk di majelis, dsb. Pemahaman akan hafalan anak yang tadi akan bersemi sejalan dengan anak
melakukan ibadah secara rutin, adanya dialog iman dengan anak,
mendengarkan kisah orang-orang soleh, menggali hadist dan tafsir quran.
Al i’tiqod atau ikatan yang benar. Tahapan yang ketiga ini adalah memahami mana aqidah yang baik dan mana aqidah yang buruk agar dapat membedakan dan menjauhinya.
4. Al Iqon (Keyakinan)
Tahapan yang keempat ini adalah keyakinan Allah akan semakin terbentuk, yang berujung pada perilaku tashdiq atau membenarkan
Tahapan yang kelima adalah membenarkan sesuatu sebagaimana adanya dengan yang dibenarkan tersebut, baik Nabi atau yang lainnya.
Agar anak berinteraksi baik dengan Allah SWT :
1. Menghidupkan fitrah2. Mengenalkan kenikmatan Allah
3. Muroqobatullah
4. Melatih anak pada ibadah-ibadah wajib
5. Mengenalkan anak pada syurga dan neraka
6. Membacakan kisah-kisah teladan
Bersemangat dalam menyampaikan dakwah tauhid. Tentu saja, anak merupakan buah hati jangan sampai terlupakan untuk diajari tentang tauhid. Tanamkan iman didalam dadanya, semoga sang anak tumbuh menjadi insan yang shalih shalihah serta senantiasa mentauhidkan Rabb-nya. Amiin.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin. InsyaAllah.